Jumat, 12 April 2013

Para pemburu ilmu... [Semoga Allah merahmati mereka semua]

Ilmu adalah sesuatu yang sangat berharga. Dengannya terbedakan antara yang benar dan yang salah. Dengannya pula, seseorang bisa menjalankan agamanya. Orang yang berilmu seakan tetap hidup walaupun telah tiada. Sang pemilik ilmu, tinggi derajatnya di dunia maupun di akhirat. Pantaslah banyak kisah pendahulu kita yang berjuang demi mendapatkannya. Berikut ini di antaranya:
 
1. Shahabat 'Abdullah bin Abbas Radhiyallahu 'Anhuma.
 
Dahulu, sepeninggal Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, Ibnu Abbas yang saat itu masih belia pernah mengajak salah seorang pemuda Anshar untuk mencari ilmu. Berguru kepada para shahabat. Katanya, selama masih banyak shahabat, kaum muslimin tidak butuh terhadap orang muda. Ibnu Abbas pun meninggalkannya. Beliau tidak surut. Beliau tetap menimba ilmu kepada para shahabat.
 
Penah beliau mendatangi seorang shahabat yang mendengar sebuah hadits langsung dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Sesampai di rumahnya, ternyata shahabat tersebut sedang qailulah [istirahat siang]. Ibnu Abbas menanti di depan rumahnya. Angin menerbangkan debu ke wajah beliau. Sampai akhirnya shahabat itu keluar. Tatkala melihat Ibnu Abbas, shahabat itu pun kaget dan bertanya, "Anak paman Rasulullah? Apa yang membuat engkau datang? Tidakkah engkau utus seseorang kepada saya, agar saya bisa mendatangimu." Dengan rendah hati beliau menjawab, "Tidak, saya yang berhak untuk mendatangimu. Telah sampai kepada saya suatu hadits darimua, bahwasannya engkau mendengar dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Maka saya ingin mendengarnya langsung darimu."
 
Setelah beberapa waktu, pemuda Anshar itu melihat orang-orang berkumpul di sekeliling Ibnu Abbas. Mereka menimba ilmu dari beliau, bertanya tentang permasalahan agama kepada beliau. Dia pun berkata, "Sejak dulu, pemuda ini lebih cerdas dari pada saya."
 
 
 
2. Imam Ahmad bin Hanbal.
 
Yahya bin Ma'in pernah bercerita, "Dulu aku bersama Ahmad bin Hanbal pergi ke Shan'a untuk mendengar hadits dari Imam penduduk Yaman, Abdur Razzaq bin Hammam Ash-Shan'ani. Dalam perjalanan itu pun kami melewati Makkah. Kami pun melaksanakan haji bersama kum muslimin. Ketika thawaf, aku bertemu dengan Abdur Razzaq bin Hammam Ash Shan'ani. Ternyata tahun itu beliau juga melaksanakan haji. Aku pun mengucapkan salam dan ku kabarkan bahwa aku bersama Ahmad bin Hanbal. Lalu beliau mendoakan kebaikan untuknya."
 
Ibnu Ma'in melanjutkan, "Aku kembali menemui Ahmad, dan aku katakan padanya, 'Sungguh Allah telah telah dekatkan langkah kita. Allah ringankan bekal kita dan bebaskan kita dari perjalanan selama sebulan. Ternyata Abdur Razzaq ada di sini. Ayo kita dengarkan haditsnya di sini.' Namun ternyata Ahmad berkata, "Aku telah berniat semenjak di Baghdad untuk mendengar hadits dari Abdur Razzaq di Shan'a. Demi Allah aku tidak akan merubah niatku selamanya."
 
Maka setelah selesai menunaikan haji, kami pergi ke Shan'a. Setiba di sana Ahmad kehabisan bekal. Lalu Abdur Razzaq menawarkan harta kepadanya, namun ia menolak. Dia juga tidak mau menerima bantuan dari seorang pun. Dia bekerja membuat tali celana, dan makan dari hasil pekerjaan tersebut."
 
Ibnu Jauzi berkata, "Sungguh Imam Ahmad telah mengelilingi dunia sebanyak dua kali, sampai beliau menulis kitab beliau yaitu Al Musnad." [Ummu Umar]....
 

1 komentar:

  1. Casino games for everyone - Dr.MD
    The best 목포 출장샵 casino 강원도 출장안마 games for iPhone and iPad with jackpot slots, table games 사천 출장샵 and more. In 양산 출장안마 an 김제 출장안마 era when casino games have become one of the most

    BalasHapus