Jumat, 12 April 2013

Sayap lalat dan mukjizat.

Jijik, inilah kesan pertama ketika mendengar kata lalat. Ya, tak bisa disangkal, hidupnya memang di sekitar tempat sampah dan kotoran. Sudah barang tentu dia banyak membawa penyakit. Ribuan kuman bersarang di tubuhnya. Tapi, jika hewan ini masuk ke dalam minuman kita, jangan terburu-buru dibuang. Kenapa? Mari simak mukjizat Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam sabda Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berikut ini [yang artinya],
 
 
"Jika lalat jatuh ke bejana salah seorang di antara kalian, maka celupkanlah ia seluruhnya. Kemudian, buanglah lalat itu. Sesungguhnya di salah satu sayapnya ada penawar, dan di sayap yang lain ada penyakit." [Hadits riwayat Imam Bukhari]
 
 
Hadits ini shahih, diriwayatkan Imam Bukhari di dalam kitab Shahih beliau. Nah, karena sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, tentu saja apa yang diberitakan benar adanya. Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak pernah berucap kecuali dibimbing wahyu.
 
Sebuah riset pun telah dilakukan oleh sekelompok ilmuwan. Konsepnya sederhana. Mereka mencoba mengamati apa yang akan terjadi dengan dicelupkannya semua tubuh lalat ke dalam sebuah cairan, dibandingkan dengan mencelupkan salah satu sayapnya saja.
 
Percobaan ini dilakukan di dalam ruangan seteril. Alat dan media yang digunakan pun juga seteril. Hal ini agar tidak ada bakteri yang masuk dari udara, atau dari yang lainnya. Setelah diceluplan, didiamkan beberapa lama, memberi waktu kepada mikroba tersebut tumbuh.
 
 
 
 
Dalam percobaan ini, mereka menggunakan beberapa jenis lalat. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara satu spesies lalat dengan yang spesies lainnya. Hasilnya, masyaAllah, ternyata medium yang dicelup salah satu sayap lalat ditumbuhi banyak koloni bakteri patogen [penyebab penyakit]. Baik itu bakteri E.coli, Cyanobacterium. Staphylococcus, atau yang lainnya, tergantung dari jenis lalat yang diceluplan. Sedangkan pada medium yang diceluplan lalat secara keseluruhan, jumlah bakteri penyakit tersebut sangat sedikit. Sebaliknya, muncul bakteri penghambat pertumbuhan bakteri jelek. Actinomyces, itulah nama bakteri tersebut. Bakteri itu dikenal sebagai antibiotik dan antijamur. Karena bakteri inilah -dengan izin Allah tentunya- bakteri patogen itu pun menjadi sedikit.
 
MasyaAllah, inilah salah satu rahasia di balik hikmah perintah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, empat belas abad silam, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah berbicara tentangnya. Sekarang, hal itu telah terbukti kebenarannya. Oleh karena itu, jika kita belum mengetahui hikmah suatu perintah, jangan lantas kita tidak melaksanakannya. Atau justru meragukannya, na'udzugillah min dzalik.


 
Sebagai muslim, cukuplah kita mengingat suatu kaedah penting; segala hal yang diperintahkan dalam syariat ini pasti mengandung mashlahat. Sebaliknya, segala hal yang dilarang dalam syariat ini pasti mengandung madharat. Makanya, meski akal kita belum bisa mencernanya, tetaplah katakan, "Sami'na wa atha'na", kami mendengar dan kami taat. Wallahu a'lam bish shawab. [abdurrahman]
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar